Dunia
konstruksi di Indonesia memang selalu menarik untuk diikuti karena perkembangan
teknologi konstruksi di Indonesia yang semakin maju dan berkembang pesat,
khususnya di bidang digitalisasi konstruksi. Era digitalisasi konstruksi
sendiri merupakan era di mana semua pekerjaan konstruksi akan didigitalkan
untuk mempermudah koordinasi pada suatu pekerjaan.
Perkembangan
teknologi baru terus terjadi di dunia. Hal ini terkait erat dengan pencarian
bahan konstruksi yang efisien dan memungkinkan bangunan dibangun lebih tinggi,
lebih cepat, serta lebih aman. Kebutuhan bangunan tersebut ditandai dengan
tingginya permintaan akan inovasi-inovasi konstruksi dan pekerjaan yang
terbilang lebih kompleks.
Pada umumnya,
perkembangan suatu bangsa membutuhkan fasilitas yang dapat membantu dalam
mewadahi pergerakan roda perekonomian agar pemerintah dapat mencapai target
pertumbuhan ekonomi negara yang diinginkan. Untuk itu, penerapan teknologi pada
bidang konstruksi menjadi aspek yang sangat penting agar dapat memberikan dan
meningkatkan tingkat efisiensi dan efektivitas dari suatu hasil pembangunan.
Industri konstruksi bangunan telah mengalami transformasi yang signifikan berkat perkembangan teknologi digital. Inovasi dan integrasi teknologi telah membawa dampak positif dalam berbagai aspek konstruksi, termasuk efisiensi, produktivitas, keamanan, dan keberlanjutan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa peran utama teknologi digital dalam mengubah wajah industri konstruksi bangunan.
Teknologi digital telah membawa inovasi pada peralatan konstruksi, seperti excavator, bulldozer, dan crane yang dilengkapi dengan sensor dan sistem otomatis. Peralatan cerdas ini dapat meningkatkan produktivitas pekerjaan, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan keselamatan kerja. Contoh penerapan teknologi di bidang konstruksi sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi pada proyek konstruksi rumahan pastinya akan menggunakan peralatan ataupun bahan dengan teknologi yang tidak akan lebih canggih dibandingkan dengan proyek konstruksi komersial yang dilakukan baik oleh perusahaan maupun pemerintah.
A.
Building Information Modeling (BIM)
BIM adalah model 3D digital yang mencakup seluruh proses dari perencanaan hingga konstruksi dan pemeliharaan bangunan. Dengan BIM, para profesional konstruksi dapat mengintegrasikan data dan informasi yang akurat, mengidentifikasi potensi masalah sebelum terjadi, dan meningkatkan kolaborasi antar tim, mengurangi risiko kesalahan dan pemborosan material.
B.
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
AR dan VR memberikan pengalaman interaktif yang memungkinkan para
pekerja dan pemilik proyek untuk melihat bagaimana proyek akan terlihat dan
berfungsi dalam lingkungan nyata sebelum pembangunan sebenarnya dimulai. Hal
ini membantu meningkatkan keakuratan perencanaan, meminimalkan ketidakcocokan,
dan meningkatkan efisiensi pekerjaan.
C.
Internet of Things (IoT)
IoT adalah jaringan perangkat fisik yang terhubung secara digital
melalui internet. Di dalam konstruksi bangunan, sensor-sensor pintar dapat
ditempatkan di berbagai elemen struktur untuk memantau kinerja dan kondisi
bangunan secara real-time. Data yang diperoleh dari IoT memungkinkan
pemeliharaan proaktif, penggunaan energi yang efisien, serta meningkatkan
keamanan dan kenyamanan penghuni.